Tuesday, May 12, 2015

Polemik Iman

Kehidupan setelah kematian memang sesuatu yang misterius. Demikian juga adanya 'pribadi adikuasa' yang hanya bisa dirasakan 'bagian kecilnya' saja. Saya menemukan sebuah ilustrasi menarik (yang mungkin tidak sepenuhnya paralel dengan permasalahan di atas) pada laman facebook Barefoot College tertanggal 12 Februari 2015 yang lalu. 

Tanpa mengurangi maknanya, saya mencoba menyulihnya sebagai berikut:

Tuesday, February 10, 2015

Kebenaran yang Sesat

“...jangan mutlakkan bahasanya, mutlakkan maknanya!”
– KPSA –

Beberapa waktu ini saya dibuat geram sekaligus sedih akibat ulah beberapa orang iseng (dari sekian banyak yang tidak saya kenal) yang memporak-porandakan pikiran saya mengenai cara berpikir yang benar. Tatanan berpikir saya dipaksa untuk menerima banyak sekali (pernyataan) kebenaran yang disajikan dalam satu wadah. Dan setiap (pernyataan) kebenaran tersebut memiliki label bertuliskan “syarat dan ketentuan berlaku”.

Berabad-abad yang lalu, seorang murid menulis perkataan Yesus demikian: “Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” Mengapa penyesatan ini ada? Apakah hubungannya dengan kebenaran?

Sunday, December 14, 2014

Surat dan Iman

Lama juga saya tidak menulis, dan sampai sekarang belum ada tulisan saya yang bisa saya anggap siap dipublikasikan dalam blog ini. Karena itu, saya akan menulis ulang sebuah kisah berikut sebuah perenungan yang pernah saya baca entah dimana dan entah siapa penulisnya, saya lupa!

Friday, May 30, 2014

Shortcut

Ada sebuah istilah yang sudah sangat kita kenal yaitu “shortcut” atau lebih dikenal dengan “potong kompas” atau “jalan pintas” (pengertian ini yang akan kita gunakan dalam pembahasan). Secara konotatif, istilah ini bisa bermakna positif atau pun negatif. Definisi resminya adalah sebagai berikut:
jalan pintas - 1. jalan yg lebih dekat (untuk sampai ke tempat tujuan); 2. ki cara bertindak yg tidak mengikuti aturan (hukum); terobosan;  - (KBBI)

Monday, April 7, 2014

Friday, April 4, 2014

Amazing Love

Ketika kita berbicara tentang cinta, maka kita tidak akan pernah kehabisan topik atau cerita. Dari kisah “Hawa dibawa kepada Adam”, kisah tragedi “Romeo and Juliet” karya William Shakespeare yang menjadi inspirasi kisah romantis yang berakhir menyedihkan, kisah cinta gaya berandal “Radit dan Jani”, hingga kisah “Habibie dan Ainun” yang bergaya aristokrat, semuanya hanya mewakili sebagian kecil kisah yang ada di dunia ini.

Kalau membahas tentang cinta, mungkin sudah dibahas secara simpel dan mendalam di serial blog danuretakson.blogspot.com (black campaigne nih...hahay!). Karenanya saya tidak membahas hal tersebut. Sebagai gantinya, saya akan membahas sebuah kisah besar di balik film berjudul Amazing Love yang diluncurkan pada tahun 2012 yang lalu.

Menurut saya, ini adalah sebuah film yang sangat....BIASA! dan pembuatannya begitu....STANDAR! (ini bukan pujian a la The Comment, tapi memang kenyataannya seperti itu!) Sebenarnya saya juga tidak terlalu merekomendasikan film ini untuk anda. Lantas kenapa saya membahas film tersebut? Saya tidak membahasnya kecuali sesuatu yang saya sebut dengan “kisah besar”.

Saya lebih suka menyebut Amazing Love ini sebuah drama televisi daripada sebuah film (ini salah satu akibat terlalu TVRI!). Film..eh..drama ini berkisah tentang 7 orang yang menghabiskan waktu selama 2 malam dengan berkemah. Kisah singkatnya, beberapa dari mereka berangkat dengan masalah dan saling ketidakcocokan. Ketika mereka berkumpul di depan api unggun, salah satu dari mereka (Stuart) bercerita tentang satu kisah di masa lalu. Karena kisah tersebut, kondisi berubah menjadi lebih hangat. Mereka berbaikan dan menemukan solusi lalu mereka pulang. Selesai.

Monday, December 30, 2013

Bangku Cadangan

"Berlibur sejenak tanpa ada yang dikerjakan adalah berlibur yang sebenarnya, berlibur sambil mengerjakan sesuatu yang bermanfaat adalah hidup yang sebenarnya."...#me
Liburan ini saya berusaha mengisi agenda saya dengan beberapa pelajaran dan tontonan yang agak sedikit berat. Sebagian besar berasal dari History Channel. Sudah lama imajinasi saya tidak diajak untuk berjalan-jalan ke masa lalu. Seperti "semakin tinggi suatu barang dijatuhkan, maka semakin kecil pula kesempatannya untuk jatuh di satu titik tertentu", demikianlah sejarah, bagi saya, semakin jauh kita memandang ke masa-masa yang lalu, maka semakin kecil pula apa yang kita pahami di masa sekarang.