"Berlibur sejenak tanpa ada yang dikerjakan adalah berlibur yang sebenarnya, berlibur sambil mengerjakan sesuatu yang bermanfaat adalah hidup yang sebenarnya."...#me
Liburan ini saya berusaha mengisi agenda saya dengan beberapa pelajaran dan tontonan yang agak sedikit berat. Sebagian besar berasal dari History Channel. Sudah lama imajinasi saya tidak diajak untuk berjalan-jalan ke masa lalu. Seperti "semakin tinggi suatu barang dijatuhkan, maka semakin kecil pula kesempatannya untuk jatuh di satu titik tertentu", demikianlah sejarah, bagi saya, semakin jauh kita memandang ke masa-masa yang lalu, maka semakin kecil pula apa yang kita pahami di masa sekarang.
Belum mengerti? Tidak masalah! kita memang tidak akan membicarakan mengenai sejarah dalam tulisan ini (mungkin lain waktu). Yang ingin saya bagikan adalah mengenai apa yang saya pelajari dari sebuah Film selingan dari koleksi pelajaran dari History Channel tersebut. Selingan dalam hal ini bermakna bahwa film tersebut adalah tayangan lain atau materi lain yang saya masukkan dalam agenda liburan sebagai bagian tak terpisahkan dari paket liburan saya untuk saya nikmati setelah mengkonsumsi materi-materi berat (huh...mbulet!!).
Apa yang spesial?
Tahun ini adalah tahun yang penuh perjuangan dan pergumulan (dan sukacita yang melampaui semuanya itu - tapi ini saya simpan untuk mendukung emosi dari tulisan ini...hehehe...). Sering saya berteriak kepada Tuhan dan bertanya "KENAPA...!!" atas apa yang saya alami. Beberapa kali sempat "iri" dengan keberuntungan beberapa orang di sekitar saya, sementara saya merasa tertahan di satu level saja. Inilah sekilas kondisi yang mirip atau senada dengan apa yang diceritakan dalam film ini.
Intinya??
Dalam film ini ada satu bagian yang sangat catchy, yaitu sebuah pembicaraan antara Prof. Callahan dengan Ethan di pojok cafe The Grill. Kira-kira dialognya seperti berikut:
...
Ethan : You know, it's like everybody else in the game and I'm just sitting on the bench.
I mean, am I not good enough for God to use? Prof. Callahan : How do you know he's not using you?
I get that you feel like you're on the bench while your friends are in the game, but if that's where God has you then you just sit on the bench in obedience.
I promise, somehow, what you're doing will work into what he has for you in the future.Ethan : Makes sense in my head, just doesn't makes sense in my heart, you know?
Prof. Callahan : Trust in God's timming.
Until then, all you can be is...
Ethan : OBEDIENT.
...
Jadi...?
Bangku cadangan mungkin adalah bangku yang sangat tidak nyaman untuk pemain yang biasa berada di lapangan pertandingan, entah itu sepak bola, basket, atau apa pun. Kegeraman, kemarahan, ambisi, semangat yang meluap, ide-ide brilian, bahkan kemampuan yang luar biasa sekali pun tidak akan pernah keluar dari area ini apa bila seorang atlet berada di dalamnya (atau lebih tepatnya: ditetapkan untuk berada di dalamnya).
Untuk sebagian orang, bangku cadangan adalah tempat untuk para underdog, second line player, pemain yang cedera, dan sebagainya. Namun untuk pelatih atau manajer lapangan, hal ini akan tampak jauh berbeda. Bangku cadangan adalah tempat penyelamatan, tempat pemulihan, tempat persiapan, tempat pembelajaran, tempat senjata-senjata pamungkas dipersiapkan.
Ada banyak hal yang bisa dikupas dari analogi "bangku cadangan" ini. Satu (atau dua) pelajaran pokok yang saya terima dari film ini adalah:
- Bangku cadangan pun adalah bagian dari rencana besar Sang Pelatih kita. Tanpa Banku cadangan, taktik permainan tidak akan maksimal. Dia tahu kapan kita harus turun ke lapangan untuk bertanding atau kapan kita harus keluar lapangan untuk memulihkan kondisi dan digantikan dengan pemain yang tepat untuk satu tujuan: Memenangkan pertandingan!
- Pemain yang berada di bangku cadangan hanya bisa melakukan satu hal: TAAT. Ia tidak bisa begitu saja keluar dari bangku cadangan untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan pertandingan. Segala sesuatu ada waktunya, dan Dia tahu waktu yang tepat.
Ada yang lupa??
Yupe, saya belum menyebutkan judul film ini! :P
Film ini berjudul "This is Our Time". Sebuah film ber-genre drama yang juga dibintangi oleh artis ABG (Angkatan Babe Gue), Erik Estrada (kalo kalian inget jamannya serial CHiPs yang seri perdananya ditayangkan tahun 1977 sampai 1983). Tuh kan...ketahuan kalo jadulers!
Film ini recommended untuk yang baru lulus sekolah atau kuliah atau sedang menggali panggilannya.
So, be obedient! (^^,)
sit back and relax on our bench..
ReplyDeletepemain pengganti pasti main koq..
(kalo ada pemain inti yg cedera) wkwk..
hanya posisi letak saja yang membedakan pemain itu duduk di bangku cadangan atau di lapangan, merka harus memiliki kekuatan, kesiapan, strategi dan totalitas yang sama karena tetap satu dalam pertandingan, berbeda dengan bangku penonton yang tidak perlu memeras keringat dan tenaga dan pikiran, yang biasanya hanya bersantai-santai ria dan suka berkomentar.
ReplyDeletehal yang selalu membuat badan sakit semua bagi orang yg terbiasa aktif adalah pekerjaan 'menunggu'. tapi kita tetap harus bertekun walaupun sedang 'menunggu'. berjaga2. aseek.. Like like like.. makasi buat tulisannya baah.. sangat diberkati :D
ReplyDelete